Sendratari merupakan perpaduan antara seni, drama, dan tari yang ditampilkan secara bersamaan di atas panggung atau dihadapan banyak orang. Salah satu sendratari yang kita kenal adalah Sendratari Ramayana yang menceritakan pengembaraan Rama, Sita dan Laksmana ditengah hutan Dandaka, munculnya Kijang Emas, dilarikannya Sita oleh Rahwana, perang Rahwana dengan Jatayu, Hanoman menghadap Rama, Hanoman diutus ke Alengka dan berakhir dengan kembalinya Dewi Sita kepada Rama. Sendratari merupakan pementasan yang telah digemari oleh masyarakat baik di dalam maupun di luar negeri. Bahkan banyak warga negara asing yang sengaja datang ke Indonesia hanya untuk belajar sendratari.
Drama berasal dari bahasa Yunani dran yang berarti berbuat, berlaku, atau beraksi (to act), sehingga tindak tanduk para pemain drama di atas penggung disebut akting. Tari sendiri merupakan gerak indah yang merupakan perwujudan budaya manusia. Tari merupakan unsur kebudayaan. Dengan demikan sendratari merupakan seni, drama, dan tari. Dengan kata lain sendratari merupakan drama atau cerita yang disajikan dalam bentuk tarian tanpa adanya dialog, biasanya diringi oleh musik (gamelan)
Pementasan sebuah sendratari melibatkan berbagai unsur, antara lain teks (cerita), tari, musik atau gamelan, tandak, dan sendon,
1. Teks (cerita)
Teks atau cerita merupakan unsur yang penting dalam pertunjukkan sendratari. Cerita-cerita yang sering dijadikan sebagi lakon atau cerita dalam sendratari adalah Ramayana dan Mahabarata. Kisah Ramayana itu sendiri tergambar dalam bentuk relief di Candi Siwa, salah satu candi yang ada di kompleks Candi Prambanan. Sedangkan cerita-cerita rakyat yang berasal dari daerah-daerah di Indonesia juga dapat digunakan sebagai sumber cerita, Sendratari biasanya melibatkan banyak pemain, maka cerita yang dipilih biasanya disesuaikan dengan jumlah pemain yang tersedia.
2. Tari
Tari adalah bagian dari sendratari. Dalam sendratari tidak dapat lepas dari tari, karena sendratari adalah perpaduan antara seni, drama, dan tari. Lewat tari ini pesan atau dialog yang ingin disampaikan kepada penonton dapat diketahui, Tari dibawakan oleh para penari yang terdiri dari penari pria dan wanita.
3. Musik atau Gamelan
Musik atau gamelan juga tidak kalah pentingnya dengan unsur-unsur pendukung sendratari yang lainnya. Dengan iringan musik atau gamelan para penari dapat menari sesuai dengan alur cerita yang telah dibacakan oleh dalang. Baik itu tari yang mencerminkan rasa sedih, gembira, ataupun marah. Gamelan Jawa biasanya terdiri atas instrumen berikut: Kendang, Bonang, Bonang Penerus, Demung Saron, Peking, Kenong & Kethuk, Slenthem, Gender, Gong, Gambang, Rebab, Siter, Suling, Kempul
4. Tandak
Tandak adalah nyanyian yang dilakukan oleh dalang untuk mengawali atau menyela dialog tertentu dan pada situasi tertentu. Artinya tandak sebagai penggambaran atau mempertegas dari cerita yang akan atau sedang berlangsung dengan cara bernyanyi. Menurut dalang tandak juga digunakan untuk menghindari kesenjangan dialog. Kesenjangan terjadi pada adegan peperangan dan adegan perjalanan.
5. Sendon
Sendon adalah nyanyian-nyanyian yang disajikan berfungsi untuk mendukung suasana sedih yang dialami oleh tokoh pada suatu adegan. Materi sendon biasanya diambil dari geguritan. Kesedihan tersebut diungkapkan melalui syair dan melodi tertentu. Ada bentuk sendon umum (digunakan dalam berbagai situasi sedih oleh sembarang tokoh), sendon lara tangis (digunakan untuk menggambarkan tangisan penuh kedukaan), sendon papaten (digunakan untuk menggambarkan kesedihan karena kematian), dan sendon penanggalan (digunakan khusus untuk menggambarkan kerinduan Sinta terhadap Sri Rama dalam kisah Ramayana).
Unsur-unsur sendratari di atas melibatkan satu tim pementasan yang biasanya terdiri dari dalang, pelaku, penari, tukang sendon, dan penabuh gamelan (niyaga).
Drama berasal dari bahasa Yunani dran yang berarti berbuat, berlaku, atau beraksi (to act), sehingga tindak tanduk para pemain drama di atas penggung disebut akting. Tari sendiri merupakan gerak indah yang merupakan perwujudan budaya manusia. Tari merupakan unsur kebudayaan. Dengan demikan sendratari merupakan seni, drama, dan tari. Dengan kata lain sendratari merupakan drama atau cerita yang disajikan dalam bentuk tarian tanpa adanya dialog, biasanya diringi oleh musik (gamelan)
Pementasan sebuah sendratari melibatkan berbagai unsur, antara lain teks (cerita), tari, musik atau gamelan, tandak, dan sendon,
1. Teks (cerita)
Teks atau cerita merupakan unsur yang penting dalam pertunjukkan sendratari. Cerita-cerita yang sering dijadikan sebagi lakon atau cerita dalam sendratari adalah Ramayana dan Mahabarata. Kisah Ramayana itu sendiri tergambar dalam bentuk relief di Candi Siwa, salah satu candi yang ada di kompleks Candi Prambanan. Sedangkan cerita-cerita rakyat yang berasal dari daerah-daerah di Indonesia juga dapat digunakan sebagai sumber cerita, Sendratari biasanya melibatkan banyak pemain, maka cerita yang dipilih biasanya disesuaikan dengan jumlah pemain yang tersedia.
2. Tari
Tari adalah bagian dari sendratari. Dalam sendratari tidak dapat lepas dari tari, karena sendratari adalah perpaduan antara seni, drama, dan tari. Lewat tari ini pesan atau dialog yang ingin disampaikan kepada penonton dapat diketahui, Tari dibawakan oleh para penari yang terdiri dari penari pria dan wanita.
3. Musik atau Gamelan
Musik atau gamelan juga tidak kalah pentingnya dengan unsur-unsur pendukung sendratari yang lainnya. Dengan iringan musik atau gamelan para penari dapat menari sesuai dengan alur cerita yang telah dibacakan oleh dalang. Baik itu tari yang mencerminkan rasa sedih, gembira, ataupun marah. Gamelan Jawa biasanya terdiri atas instrumen berikut: Kendang, Bonang, Bonang Penerus, Demung Saron, Peking, Kenong & Kethuk, Slenthem, Gender, Gong, Gambang, Rebab, Siter, Suling, Kempul
4. Tandak
Tandak adalah nyanyian yang dilakukan oleh dalang untuk mengawali atau menyela dialog tertentu dan pada situasi tertentu. Artinya tandak sebagai penggambaran atau mempertegas dari cerita yang akan atau sedang berlangsung dengan cara bernyanyi. Menurut dalang tandak juga digunakan untuk menghindari kesenjangan dialog. Kesenjangan terjadi pada adegan peperangan dan adegan perjalanan.
5. Sendon
Sendon adalah nyanyian-nyanyian yang disajikan berfungsi untuk mendukung suasana sedih yang dialami oleh tokoh pada suatu adegan. Materi sendon biasanya diambil dari geguritan. Kesedihan tersebut diungkapkan melalui syair dan melodi tertentu. Ada bentuk sendon umum (digunakan dalam berbagai situasi sedih oleh sembarang tokoh), sendon lara tangis (digunakan untuk menggambarkan tangisan penuh kedukaan), sendon papaten (digunakan untuk menggambarkan kesedihan karena kematian), dan sendon penanggalan (digunakan khusus untuk menggambarkan kerinduan Sinta terhadap Sri Rama dalam kisah Ramayana).
Unsur-unsur sendratari di atas melibatkan satu tim pementasan yang biasanya terdiri dari dalang, pelaku, penari, tukang sendon, dan penabuh gamelan (niyaga).
- Dalang merupakan juru cerita yang bertugas membantu atau mengatur laku dan jalannya pertunjukkan. Tugas dalang antara lain : memberikan narasi tentang apa yang sudah, sedang, dan akan terjadi, mengisi suasana adegan dengan nyanyian atau tembang yang berupa suluk, sendon, dan aba-aba. Dalam sebuah pementasan dapat menggunakan satu ataupun dua dalang.
- Penari bertugas menghidupkan pertunjukan sendratari.
- Pelaku, pada dasarnya pelaku maupun penari dapat bergantian peran. Artinya pemain juga dapat menjadi penari dan sebaliknya.
- Tukang sendon bertugas menyanyikan lagu untuk mendukung pementasan sendratari.
- Penabuh gamelan bertugas memainkan gamelan pengiring atau sering disebut pangrawit. Termasuk dalam angrawit ini adalah sinden (penyanyi wanita) dan Penggerong (penyanyi pria)