Multimeter sering disebut multitester atau AVOmeter, memiliki fungsi untuk mengukur nilai resistansi (tahanan), tegangan DC (Direct Current), tegangan AC (Alternating Current), dan arus DC.
Saat ini, terdapat dua macam model multimeter yang umum digunakan yaitu multimeter analog dan multimeter digital. Masing-masing multimeter memiliki fungsi yang sama, namun memiliki cara yang berbeda dalam membaca nilai dan hasil ukur yang terpampang pada layar skala.
Multimeter analog adalah multimeter yang menggunakan papan skala dan jarum pointer, sedangkan ultimeter digital menggunakan layar berisi angka digital yang akan tampil saat pengukuran.
Nah pada artikel kali ini, ombro akan berbagi informasi tentang bagian-bagian multimeter khususnya untuk multimeter analog yang menggunakan jarum pointer. Berikut adalah bagian-bagian multimeter analog
Kotak meter (Meter Cover) merupakan cangkang / bodi multimeter. Kotak ini berfungsi sebagai tempat komponen-komponen multimeter. Kotak meter ini umumnya terbuat dari bahan plastik dan pada beberapa model multimeter ada yang terbungkus dengan bahan karet yang mencegah slip dan licin saat digunakan.
Skala berfungsi sebagai skala nilai pembacaan meter. Pada papan skala terdapat nilai-nilai pembacaan untuk masing-masing skala nilai pengukuran seperti untuk nilai pengukuran tahanan, nilai tegangan AC, nilai tegangan DC atau untuk nilai pengukuran arus listrik.
Jarum penunjuk meter (Knife-edge Pointer) ini berfungsi sebagai penunjuk besaran nilai yang diukur. Pada multi meter analog, kerap ditambahkan sebuah cermin pada papan skala agar pembacaan pada jarum penunjuk meter ini menjadi lebih akurat.
Zero Adjusting Screw atau sekrup pengaur kedudukan jarum penunjuk berfungsi untuk mengatur posisi jarum penunjuk dengan cara memutar sekrupnya ke kanan atau kekiri menggunakan obeng pipih kecil. Tujuannya adalah agar didapat posisi yang tepat antara nilai 0 pada skala dengan posisi jarum.
Zero OHM Adjusting Knob adalah tombol pengatur kedudukan dan posisi jarum penunjuk pada posisi nol untuk pengukuran ohm. Tombol pemutar ini digunakan saat melakukan pengukuran nilai ohm pada resistansi (tahanan), yaitu dengan cara menghubungkan kedua test lead + (merah) yang dihubungkan ke test lead - (hitam) dan memutar tombol pengatur ke kanan atau kekiri agar posisi jarum tepat berada di posisi nol.
Baca juga : Cara menggunakan AVOmeter Digital
Lubang kutub + ini adalah tempat untuk memasang test lead +, yaitu kabel probe berwarna merah
Saklar pemilih (Range Selector Switch) berfungsi untuk memilih posisi pengukuran dan batas nilai ukurannya. Biasanya, pada multimeter terdapat empat posisi pengukuran dan satu posisi untuk mematikan multimeter (OFF). Berikut posisi pengukuran pada multimeter analog
Lubang kutub - ini adalah tempat untuk memasang test lead -, yaitu kabel probe berwarna hitam.
Test lead - (negatif) adalah kabel probe multimeter berwarna hitam yang mengindikasikan posisi - . Pada bagian ujungnya dipasangkan ke lubang kutub - multimeter. Test lead - digunakan untuk pengukuran pada benda kerja.
Test lead + (positif) adalah kabel probe multimeter berwarna merah yang mengindikasikan posisi + . Pada bagian ujungnya dipasangkan ke lubang kutub + multimeter. Test lead + juga digunakan untuk melakukan pengukuran pada benda kerja.
Demikianlah bagian-bagian multimeter analog dan fungsinya yang bisa ombro sampaikan, semoga bisa bermanfaat.
Saat ini, terdapat dua macam model multimeter yang umum digunakan yaitu multimeter analog dan multimeter digital. Masing-masing multimeter memiliki fungsi yang sama, namun memiliki cara yang berbeda dalam membaca nilai dan hasil ukur yang terpampang pada layar skala.
Multimeter analog adalah multimeter yang menggunakan papan skala dan jarum pointer, sedangkan ultimeter digital menggunakan layar berisi angka digital yang akan tampil saat pengukuran.
Nah pada artikel kali ini, ombro akan berbagi informasi tentang bagian-bagian multimeter khususnya untuk multimeter analog yang menggunakan jarum pointer. Berikut adalah bagian-bagian multimeter analog
1. Kotak meter (Meter Cover)
Kotak meter (Meter Cover) merupakan cangkang / bodi multimeter. Kotak ini berfungsi sebagai tempat komponen-komponen multimeter. Kotak meter ini umumnya terbuat dari bahan plastik dan pada beberapa model multimeter ada yang terbungkus dengan bahan karet yang mencegah slip dan licin saat digunakan.
2. Skala
Skala berfungsi sebagai skala nilai pembacaan meter. Pada papan skala terdapat nilai-nilai pembacaan untuk masing-masing skala nilai pengukuran seperti untuk nilai pengukuran tahanan, nilai tegangan AC, nilai tegangan DC atau untuk nilai pengukuran arus listrik.
3. Jarum penunjuk meter (Knife-edge Pointer)
Jarum penunjuk meter (Knife-edge Pointer) ini berfungsi sebagai penunjuk besaran nilai yang diukur. Pada multi meter analog, kerap ditambahkan sebuah cermin pada papan skala agar pembacaan pada jarum penunjuk meter ini menjadi lebih akurat.
4. Zero Adjusting Screw
Zero Adjusting Screw atau sekrup pengaur kedudukan jarum penunjuk berfungsi untuk mengatur posisi jarum penunjuk dengan cara memutar sekrupnya ke kanan atau kekiri menggunakan obeng pipih kecil. Tujuannya adalah agar didapat posisi yang tepat antara nilai 0 pada skala dengan posisi jarum.
5. Zero OHM Adjusting Knob
Zero OHM Adjusting Knob adalah tombol pengatur kedudukan dan posisi jarum penunjuk pada posisi nol untuk pengukuran ohm. Tombol pemutar ini digunakan saat melakukan pengukuran nilai ohm pada resistansi (tahanan), yaitu dengan cara menghubungkan kedua test lead + (merah) yang dihubungkan ke test lead - (hitam) dan memutar tombol pengatur ke kanan atau kekiri agar posisi jarum tepat berada di posisi nol.
Baca juga : Cara menggunakan AVOmeter Digital
6. Lubang Kutub +
Lubang kutub + ini adalah tempat untuk memasang test lead +, yaitu kabel probe berwarna merah
7. Saklar Pemilih (Range Selector Switch)
Saklar pemilih (Range Selector Switch) berfungsi untuk memilih posisi pengukuran dan batas nilai ukurannya. Biasanya, pada multimeter terdapat empat posisi pengukuran dan satu posisi untuk mematikan multimeter (OFF). Berikut posisi pengukuran pada multimeter analog
- Posisi Ohm. Pada posisi ini berarti multimeter berfungsi sebagai alat untuk mengukur nilai tahanan (ohmmeter), yang terdiri dari tiga batas ukur : x1; x10; x100; dan 1K ohm.
- Posisi ACV (Volt AC). Pada posisi ini berarti multimeter berfungsi sebagai alat untuk mengukur tegangan AC (voltmeter AC) yang terdiri dari empat batas ukur : 10; 50; 250; dan 500 volt.
- Posisi DCV (Volt DC). Pada posisi ini berarti multimeter berfungsi sebagai alat untuk mengukur tegangan DC (voltmeter DC) yang terdiri dari tujuh batas ukur : 0,25; 2,5; 5; 10; 50; 100; dan 500.
- Posisi DCmA (miliampere DC). Pada posisi ini berarti multimeter berfungsi sebagai alat pengukur arus DC dengan stuan mili ampere (mili amperemeter DC) yang terdiri dari tiga batas ukur : 0,25; 25; dan 2,5 mA.
8. Lubang Kutub -
Lubang kutub - ini adalah tempat untuk memasang test lead -, yaitu kabel probe berwarna hitam.
9.Test Lead -
Test lead - (negatif) adalah kabel probe multimeter berwarna hitam yang mengindikasikan posisi - . Pada bagian ujungnya dipasangkan ke lubang kutub - multimeter. Test lead - digunakan untuk pengukuran pada benda kerja.
10. Test Lead +
Test lead + (positif) adalah kabel probe multimeter berwarna merah yang mengindikasikan posisi + . Pada bagian ujungnya dipasangkan ke lubang kutub + multimeter. Test lead + juga digunakan untuk melakukan pengukuran pada benda kerja.
Demikianlah bagian-bagian multimeter analog dan fungsinya yang bisa ombro sampaikan, semoga bisa bermanfaat.